Kerkhoff Peucut adalah kuburan prajurit Belanda yang tewas dalam Perang
Aceh. Kompleks kuburan ini banyak tersebar di wilayah Indonesia. Salah satunya
terletak di kota Banda Aceh, dan sekarang menjadi objek wisata menarik,
khususnya bagi wisatawan mancanegara (terutama wisatawan asal Belanda).
Friday, 20 January 2012
Lonceng Cakradonya
Lonceng Cakra Donya merupakan benda bersejarah yang
kini merupakan salah satu koleksi Museum Aceh. Menurut sejarahnya lonceng ini
diberikan oleh kerajaan China melalui Laksamana Cheng Ho yang merupakan pelayar
tangguh, sebagai ikatan persahabatan antara kerajaan China dengan Kerajaan
Aceh.
Sunday, 15 January 2012
Taman Putroe Phang, Banda Aceh
Taman bersejarah ini merupakan bagian tak terpisahkan dari Meuligoe (Istana)
Sulthan pada masa Kesulthanan Aceh dulu. Sebuah taman yang dibangun sebagai
bukti cinta sang Sultan pada istrinya yang bernama Putri Kamaliah. Rakyat Aceh
memanggilnya Putri Pahang karena asalnya memang dari Pahang, Malaysia.
Lama-lama permaisuri cantik ini lebih terkenal dengan nama Putroe Phang.
Taman Sari Gunongan, Banda Aceh
Salah satu bangunan peninggalan budaya yang bernilai sejarah dan masih dapat kita saksikan dalam keadaan utuh adalah Gunongan lengkap dengan taman sarinya. Gunongan ini terletak di pusat kota Banda Aceh, tepatnya berada di Kelurahan Sukaramai, Kecamatan Baiturahman, Kota Banda Aceh. Lokasi ini dapat dijangkau dengan menggunakan kendaraan bermotor atau labi-labi melalui jalan Teuku Umar. Taman Sari Gunongan merupakan salah satu peninggalan kejayaan Kerajaan Aceh, setelah kraton (dalam) tidak terselamatkan karena Belanda menyerbu Aceh.
Mesjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh
Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, merupakan Masjid yang memiliki
lembaran sejarah tersendiri, yang kini merupakan Masjid Negara yang berada di
jantung kota Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Nama Masjid Raya Baiturrahman
ini berasal dari nama Masjid Raya yang dibangun oleh Sultan Iskandar Muda pada
tahun 1022 H/1612 M. Mesjid raya ini memang pertama kali dibangun oleh
pemerintahan Sultan Iskandar Muda, namun telah terbakar habis pada agresi
tentara Belanda kedua pada bulan shafar 1290/April 1873 M, dimana
dalam peristiwa tersebut tewas Mayjen Khohler yang kemudian diabadikan tempat
tertembaknya pada sebuah monument kecil dibawah pohon ketapang/geulumpang dekat
pintu masuk sebelah utara mesjid.
Tuesday, 3 January 2012
Subscribe to:
Posts (Atom)