RUNTEKS

SELAMAT DATANG DI HALAMAN BLOG ZALYAN TOUR & TRAVEL

Sunday, 13 May 2012

8 Reasons to Aceh

Political turmoil and a tsunami once removed Aceh from a list of ten favourite destinations; however this beautiful province, which lies at the northwestern tip of Indonesia, has now made a full recovery. Yudasmoro recommends eight reasons to visit Aceh.

Friday, 13 April 2012

Maintaining the Aroma in Tanah Gayo

The Gayo area, comprising the regencies of Central Aceh (including its chief city, Takengon) and Bener Meriah, has a very different geography from most other parts of Aceh. With relatively low temperatures and rain falling between 113 and 160 days a year, this high plateau at the base of Gunung Leuser is very fertile. The local people make good use of these natural blessings by raising crops, especially Arabica coffee, which accounts for 95% of the region's income. 

Air Tawar lake is the icon of Takengon.
Developing Organic Arabica Coffee in Gayo
Everywhere you go in Gayo, you are surrounded by the fragrant aromas of coffee – the raw red berries, the dried beans, or the roasted and ground coffee powder. This 74-hectare green expanse of coffee plantations is owned mostly by smallholders. The coffee is famous for its high quality: rich and long-lasting, with well-balanced acidity. 

8 Alasan berkunjung ke Kuala Lumpur, Malaysia

Pindahnya pusat pemerintahan Malaysia ke Putrajaya tidak menyurutkan pamor Kuala Lumpur. Sebaliknya, jantung bisnis Negeri Jiran ini kian leluasa berbenah untuk menjadi kawasan hip yang disambangi tak cuma penggemar makanan, tapi juga pecandu belanja, sembari terus memelihara identitasnya yang multikultur. Butik fesyen dan pusat perbelanjaan bermunculan, sementara menara kembar jangkung setia menghiasi langitnya. Sari Widiati merekomendasikan delapan alasan untuk mengunjungi Kuala Lumpur.

1. Petronas Twin Towers
Tiap negara membutuhkan bangunan ikonik untuk memikat perhatian dunia. Di Malaysia, ia bernama Petronas Twin Towers (www.petronastwintowers.com.my), menara kembar tertinggi sejagat yang merepresentasikan pencapaian ekonomi negeri ini. Proses pembangunannya dikenang sebagai milestone dalam sejarah ilmu sipil dan arsitektur. 

Kedua menara 88 tingkat ini didirikan bersamaan dengan tingkat presisi tinggi, lalu dihubungkan oleh sebuah jembatan di lantai 41 dan 42. Jembatan sepanjang 58 meter dan berbobot 750 ton ini melayang 170 meter di atas permukaan bumi. Skybridge lantai 41 terbuka untuk umum dan gratis. 

Friday, 20 January 2012

Kuburan Belanda, Kerkhoff



Kerkhoff Peucut adalah kuburan prajurit Belanda yang tewas dalam Perang Aceh. Kompleks kuburan ini banyak tersebar di wilayah Indonesia. Salah satunya terletak di kota Banda Aceh, dan sekarang menjadi objek wisata menarik, khususnya bagi wisatawan mancanegara (terutama wisatawan asal Belanda).

Lonceng Cakradonya



Lonceng Cakra Donya merupakan benda bersejarah yang kini merupakan salah satu koleksi Museum Aceh. Menurut sejarahnya lonceng ini diberikan oleh kerajaan China melalui Laksamana Cheng Ho yang merupakan pelayar tangguh, sebagai ikatan persahabatan antara kerajaan China dengan Kerajaan Aceh.

Sunday, 15 January 2012

Taman Putroe Phang, Banda Aceh




Taman bersejarah ini merupakan bagian tak terpisahkan dari Meuligoe (Istana) Sulthan pada masa Kesulthanan Aceh dulu. Sebuah taman yang dibangun sebagai bukti cinta sang Sultan pada istrinya yang bernama Putri Kamaliah. Rakyat Aceh memanggilnya Putri Pahang karena asalnya memang dari Pahang, Malaysia. Lama-lama permaisuri cantik ini lebih terkenal dengan nama Putroe Phang.

Taman Sari Gunongan, Banda Aceh






Salah satu bangunan peninggalan budaya yang bernilai sejarah dan masih dapat kita saksikan dalam keadaan utuh adalah Gunongan lengkap dengan taman sarinya. Gunongan ini terletak di pusat kota Banda Aceh, tepatnya berada di Kelurahan Sukaramai, Kecamatan Baiturahman, Kota Banda Aceh. Lokasi ini dapat dijangkau dengan menggunakan kendaraan bermotor atau labi-labi melalui jalan Teuku Umar. Taman Sari Gunongan merupakan salah satu peninggalan kejayaan Kerajaan Aceh, setelah kraton (dalam) tidak terselamatkan karena Belanda menyerbu Aceh.

Mesjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh




Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, merupakan Masjid yang memiliki lembaran sejarah tersendiri, yang kini merupakan Masjid Negara yang berada di jantung kota Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Nama Masjid Raya Baiturrahman ini berasal dari nama Masjid Raya yang dibangun oleh Sultan Iskandar Muda pada tahun 1022 H/1612 M. Mesjid raya ini memang pertama kali dibangun oleh pemerintahan Sultan Iskandar Muda, namun telah terbakar habis pada agresi tentara Belanda kedua pada bulan shafar 1290/April 1873 M, dimana dalam peristiwa tersebut tewas Mayjen Khohler yang kemudian diabadikan tempat tertembaknya pada sebuah monument kecil dibawah pohon ketapang/geulumpang dekat pintu masuk sebelah utara mesjid.