RUNTEKS

SELAMAT DATANG DI HALAMAN BLOG ZALYAN TOUR & TRAVEL

Friday, 13 April 2012

Maintaining the Aroma in Tanah Gayo

The Gayo area, comprising the regencies of Central Aceh (including its chief city, Takengon) and Bener Meriah, has a very different geography from most other parts of Aceh. With relatively low temperatures and rain falling between 113 and 160 days a year, this high plateau at the base of Gunung Leuser is very fertile. The local people make good use of these natural blessings by raising crops, especially Arabica coffee, which accounts for 95% of the region's income. 

Air Tawar lake is the icon of Takengon.
Developing Organic Arabica Coffee in Gayo
Everywhere you go in Gayo, you are surrounded by the fragrant aromas of coffee – the raw red berries, the dried beans, or the roasted and ground coffee powder. This 74-hectare green expanse of coffee plantations is owned mostly by smallholders. The coffee is famous for its high quality: rich and long-lasting, with well-balanced acidity. 

8 Alasan berkunjung ke Kuala Lumpur, Malaysia

Pindahnya pusat pemerintahan Malaysia ke Putrajaya tidak menyurutkan pamor Kuala Lumpur. Sebaliknya, jantung bisnis Negeri Jiran ini kian leluasa berbenah untuk menjadi kawasan hip yang disambangi tak cuma penggemar makanan, tapi juga pecandu belanja, sembari terus memelihara identitasnya yang multikultur. Butik fesyen dan pusat perbelanjaan bermunculan, sementara menara kembar jangkung setia menghiasi langitnya. Sari Widiati merekomendasikan delapan alasan untuk mengunjungi Kuala Lumpur.

1. Petronas Twin Towers
Tiap negara membutuhkan bangunan ikonik untuk memikat perhatian dunia. Di Malaysia, ia bernama Petronas Twin Towers (www.petronastwintowers.com.my), menara kembar tertinggi sejagat yang merepresentasikan pencapaian ekonomi negeri ini. Proses pembangunannya dikenang sebagai milestone dalam sejarah ilmu sipil dan arsitektur. 

Kedua menara 88 tingkat ini didirikan bersamaan dengan tingkat presisi tinggi, lalu dihubungkan oleh sebuah jembatan di lantai 41 dan 42. Jembatan sepanjang 58 meter dan berbobot 750 ton ini melayang 170 meter di atas permukaan bumi. Skybridge lantai 41 terbuka untuk umum dan gratis.